Saturday, April 30, 2011

Ujian Hati

Perjalanan jauh, pasti penuh ujian


Sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya di dalam jasad anak Adam itu ada seketul daging, bila ia baik, nescaya baiklah seluruh anggota tubuhnya dan bila buruk, maka buruklah seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah, ia itu adalah kalbu (hati).” (Bukhari dan Muslim).

Seingat saya, ini merupakan hadis pertama yang saya bawa ketika pertama kali menjadi naqibah usrah sewaktu sekolah menengah dahulu. Tika berusaha mencari seinfiniti keikhlasan sebagai bekalan dalam menyampaikan usrah, lalu hadis ini hadir sebagai motivasi diri.
“HATI” sasaran utama rejim syaitan. Silap sedikit boleh kena jerat. Silap ramal boleh membawa padah. . Hati ibarat raja yang ditaati oleh rakyat.
Hati nadi utama segala perilaku dan tindakan manusia, kerana itu ada orang kata ,’hati-hati menjaga hati’
Hakikat kehidupan tidak boleh tidak akan diiringi dengan segala macam ujian. Ia datang dalam bentuk pakej.Ujian kesusahan, kesakitan, kesedihan dan jangan kita lupa ada juga ujian yang lebih hebat tapi tampak indah iaitu berupa kesenangan, kegembiraan, kesihatan, kekayaan dan sebagainya. Banyak orang boleh melepasi ujian berbentuk fizikal, namun sejatinya ujian yang lebih berat adalah ujian dan godaan ‘hati’. Seorang istri adalah ujian bagi suaminya, anak adalah ujian bagi kedua orang tuanya. Lelaki itu ujiannya wanita, wanita ujiannya kecantikan/kebaikan/ketulusan/dsb yang ada pada dirinya. Dan ini yang saya maksudkan ujian bagi hati.

“Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha melihat.” (Al-Furqan: 20)

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali ‘Imran: 14)


Fitrahnya manusia itu menginginkan kebaikan dan kesempurnaan, ibubapa menginginkan anak yang soleh solehah, lelaki/perempuan menginginkan pasangan yang baik dan sesuai untuknya, pelajar menginginkan keputusan peperiksaan yang terbaik, yang lainnya berkeinginan memiliki rumah, kereta, pekerjaan dan sebagainya yang baik2 belaka. Itu adalah kehendak hati.Yang pasti segala tindakan dan kemahuan hati kita harus terhad kepada batas2 syariat. Kadang kala, tampak seolah2 kita sedang berbuat kebaikan, tapi pandang sisi lain, ada kemaksiatan yang ikut beriringan.
Ada pelbagai siri kisah yang saya ambil iktibar daripada sahabat/ah saya yang diserang virus penyakit hati. Ada yang ‘lulus’, tapi ada yang tergelincir bersama arus berupa  kesenangan hati yang bermaksiat.nau’zhubillah. Sesuatu yang Allah tampakkan indah dan menarik, dan hati cenderung kepadanya walhal ianya titik bermulanya kefasiqan dan dosa2.Namun begitu ada yang sempat ‘sedar’ sebelum hanyut lebih jauh. Alhamdulillah. Orang yang beriman itu, bukan yang tidak berbuat dosa, jauh sekali maksum yang bukan sifat bagi kita manusia biasa, tapi yang beriman itu adalah orang yang berbuat dosa dan segera mengharapkan keampunan dariNya. Begitulah bahayanya jika manusia di timpa ujian hati. Dan ujian hati ini tidak akan berakhir sehingga roh meninggalkan jasad. Hanya boleh ditepis dengan kekuatan iman, ubati hati dengan mencari kenikmatan lain (contoh: menyibukkan diri dengan dakwah dan gerak kerja Islam), mohon kekuatan pada Sang pemilik hati yang Hakiki. 

“Ya Allah, tampakkanlah kepada kami kebenaran(haq) itu sebagai kebenaran(haq) dan karuniakanlah kami untuk mengikutinya. Dan tampakkanlah kebatilan itu sebagai kebatilan dan karuniakanlah kami untuk menjauhinya.” Allahua'lam

0 comments:

Post a Comment

add this